Rabu, 11 April 2012


MALAPETAKA APRIL MOP  MENIMPA SEORANG IBU

“Maaf, apa benar Anda adalah ibu dari Zahara anak berusia 7 tahun?” Tanya salah seorang laki-laki tak dikenal yang sedang menemuinya di tengah jalan ketika hendak pulang ke rumah.
          Dengan tampang heran dan penasaran sang ibu langsung menjawab, “iya betul, memang ada apa?”
          “Maaf, ibu mendapatkan kabar buruk.” Kata orang dengan tampang wajah berumur 20-an menjawab keheranan sang ibu.

          “Kabar buruk apa? Ada apa dengan anak saya? Apa hubunganmu dengan anakku?” Sang ibu semakin khawatir dan jantungnya mulai berdegup kencang.
          “Saya teman anak Anda yang berusia 17 tahun. Dia menyuruhku untuk memberitahu Anda bahwa Zahara telah diculik orang tak dikenal. Saat ini ia berusaha mengejar dan mencari adiknya.” Setelah itu lelaki itu pergi. Sang ibu hanya bisa diam, terpaku, matanya tak berkedip sama sekali. Ia shock. Dengan jalan terpatah-patah sang ibu berjalan menuju rumahnya seakan tak percaya apa yang barusan lelaki itu katakan. Sesampainya di rumah ia langsung pingsan terkena serangan jantung. Sebuah penyakit yang sudah lama bersemayam dalam tubuhnya dan akan bereaksi ketika mendengar berita yang tak ia inginkan sehingga membuatnya kaget.
          Keluarganya pun membawanya ke rumah sakit terdekat. Setelah kondisinya mulai pulih, ia langsung menceritakan kejadian tersebut kepada keluarganya. Dengan perasaan yang bukan main khawatirnya, tanpa berpikir panjang mereka langsung menghubungi pihak polisi mengenai kejadian penculikan yang dilakukan terhadap Zahara.
          Dengan nafas terengah-engah dan muka memucat, sang keluarga memberikan laporan bahwa Zahara diculik setelah sesampainya di kantor polisi. Satu kejadian luar biasa mustahil telah terjadi satu kali dalam hidup mereka.
           “Ha...ha...ha...” semua polisi yang berada di kantor itu tertawa terbahak-bahak tanpa merasa bersalah sedikitpun. Menganggap semua itu lelucon belaka dengan mengerjai orang lain. “April Mopppp...” mereka semua serempak mengatakan itu sambil membawa kalender dengan satu angka dengan lingkaran spidol dikelilingnya. 1 APRIL 2012. Tiba-tiba dari balik pintu datanglah seorang anak kecil berambut panjang berumur 7 tahun bersama seorang kakak perempuannya berumur 17 tahun. Itu mereka.
          Tanpa berkata apapun karena mereka merasakan kejadian yang seharusnya tak wajar dan mustahil untuk dirasakan oleh manusia bahkan, tangan kedua anak tadi langsung diseret ke dalam mobil  lalu dibawa ke rumah sakit agar mereka tahu bagaimana rupa seorang ibu saat tahu anaknya diculik yang ternyata itu hanya bohongan belaka. Dengan tampang yang masih tak merasa bersalah juga, kedua anak tersebut masih menyisakan sedikit tawa kecil di bibirnya. Namun, muka mereka berubah seratus delapan puluh derajat ketika mobil yang mereka tumpangi berhenti di sebuah rumah sakit.
          Saking marahnya, keluarganya pun menceritakan semua kejadian itu kepada sang ibu. Tanpa titik koma, kata-kata mereka terus berlontaran sampai tidak sadar ada perubahan sorot muka sang ibu. Kedua anak itu hanya terdiam tertunduk dan kini sudah mulai sadar apa yang mereka lakukan ternyata melebihi batas keterlaluan. Mereka berdua sengaja bersekongkol untuk memberikan yang mereka anggap sebagai lelucon kepada ibu mereka. Tanpa berfikir terlebih dahulu mereka –sebagai anak kandung- tega memperlakukan ibu kandungnya sendiri sedemikian rupa hanya karena ikut-ikutan merayakan hari yang disebut sebagai April Mop. Tanggal satu April di mana ‘dilegalkannya’ kebohongan masal dan lelucon untuk mengerjai orang lain termasuk keluarga bahkan ibunya sendiri. Semenjak itulah Zahara dan kakaknya untuk terakhir kalinya melihat ibunya.*
*Kisah di atas merupakan fakta dan pernah terjadi di daerah Arab Saudi menurut Laporan Saudi Gazette (02/04/2012). Seorang ibu yang terkena serangan jantung karena telah dikerjai oleh kedua anaknya demi merayakan April Mop.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar